Rabu, 19 Maret 2014

" KONSEP " KEHIDUPAN " DALAM AL QUR'AN

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

" Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang "


﴿وَالَّيْلِ إِذَا يَغْشَى - وَالنَّهَارِ إِذَا تَجَلَّى - وَمَا خَلَقَ الذَّكَرَ وَالاٍّنثَى - إِنَّ سَعْيَكُمْ لَشَتَّى - فَأَمَّا مَنْ أَعْطَى وَاتَّقَى - وَصَدَّقَ بِالْحُسْنَى - فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْيُسْرَى - وَأَمَّا مَن بَخِلَ وَاسْتَغْنَى - وَكَذَّبَ بِالْحُسْنَى - فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْعُسْرَى - وَمَا يُغْنِى عَنْهُ مَالُهُ إِذَا تَرَدَّى 

"  demi malam apabila menutupi cahaya siang. Demi siang apabila terang benderang , demi penciptaan laki laki dan perempuan , sungguh usahamu beraneka macam. Maka barang siapa memberikan ( hartanya di jalan Allah ) dan bertaqwa , dan membenarkan ( adanya pahala ) yang terbaik surga. Dan akan Kami mudahkan baginya jalan menuju kemudahan ( kebahagiaan ). Dan adapun orang yang kikir dan merasa dirinya cukup ( tidak perlu pertolongan Allah ). Serta mendustakan ( pahala ) terbaik. Maka akan kami mudahkan baginya jalan menuju kesukaran ( kesengsaraan ).  Dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila dia telah binasa ". ( QS. Al- lail (92) 1 - 11 ). 

Dalam kehidupan ini , setiap manusia merancang berbagai rencana dan melakukan berbagai macam cara semata mata hanya untuk meraih kebahagiaan dalam hidup. Masing masing manusia di ciptakan Allah SWT berbeda satu sama lain baik dari sisi sifat , kepribadian , tingkah laku dan juga secara fisik ( bentuk tubuh ).

Setiap manusia juga memiliki cara pandang berbeda terhadap suatu peristiwa dan penglaman dalam
kehidupan. Manusia masing masing memiliki daftar panjang  mengenai apa saja yang membuatnya
bahagia. Mereka bekerja keras untuk meraih dan mendapatkan apapun yang akan membuatnya
bahagia. Sayangnya , banyak sekali diantaranya yang hanya mengejar kebahagiaan duniawi yang bersifat semu . Tidak mengejar kebahagiaan sejati yang bersifat ukhrawi.

Ada perbedaan antara kesenangan jangka pendek dan kebahagiaan sejati yang di rasakan setiap saat dalam hidup ini. Kebahagiaan jangka pendek sangat mudah di raih , misalnya dengan berbelanja , makan di restoran yang enak atau berlibur ke tempat yang indah dan nyaman. Kebahagiaan jangka pendek berguna untuk menghilangkan stress sesaat.

Kebahagiaan sejati hanya bisa di capai ketika jiwa kita di penuhi oleh segala kebaikan. Dan kita menyadari bahwa bahwa segala sesuatu berjalan dengan baik , dan meyakini bahwa kebahagiaan tidak terganggu oleh apapun di sekitar kita.

Ayat Al Qur'an dalam surat al-Layl 1 - 11 menjelaskan tentang perilaku orang yang mendapat kebahagiaan , yaitu " memberi " ,  " bertaqwa " , dan " menunjukan yang terbaik ". 

" Memberi " ...... Hubungan manusia dengan manusia lain selalu di warnai dengan hubungan memberi dan menerima  sebagian orang memberi dan sebagian lagi menerima. Ada orang yang cendrung berpikir untuk banyak memberi dan membantu orang lain , dan ada pula orang yang pikirannya di penuhi ingin selalu di beri atau mengambil hak orang lain.

Dalam kelompok orang yang pertama selalu berpikir " apa yang aku bisa beri ? Atau " apa yang bisa aku bantu ?"  .Sedangkan kelompok kedua selalu berpikiran " siapa yang akan memberiku hari ini ?". Atau " apa yang bisa ku ambil untuk diriku ?" . Orang yang selalu melatih jiwa dan pikirannya agar selalu menjadi orang yang memberi  atau membantu karena Allah , dapat meraih tujuan jangka panjang lebih banyak dari pada orang yang selalu berusaha di beri atau mengambil keuntungan pribadi dari orang lain.

Seringkali konsep " memberi "
Memberi selalu di kaitkan dengan pemberian materi  pengertian seperti ini
telah menyempitkan arti " memberi "sehingga sebagian orang malas memberi dengan alasan tidak memiliki uang atau harta yang berlebih. Padahal " memberi " lebih berkaitan dengan kesediaan diri kita membantu dan menolong orang lain dengan berbagai cara , tidak hanya dengan uang atau materi.  Kita dapat membantu orang lain dengan memberikan waktu , perhatian , keperdulian , kasih sayang atau dukungan semangat dll.

" Bertaqwa "
Konsep" Taqwa" sering di tasfirkan menjadi " takut kepada Allah atau menunaikan kewajiban ". Kedua pengertian ini mempunyai dua makna tetapi keduanya memiliki batasan. Konsep taqwa mengandung pengertian , bahwa setiap manusia memiliki Ruh illahi yang terdapat dalam diri setiap orang. Seseorang yang bijak menyadari bahwa kehidupan ini di atur oleh hukum spiritual , bukan oleh kemauan kita. Seluruh ucapan dan tindakan kita memiliki konsekuensinya masing masing. Kita harus berusaha mempelajari kebenaran yang lebih dalam untuk menemukan kepuasaan dan makna
hidup lebih luas.

Pada dasarnya bahwa kita manusia semua terhubung satu sama lain. Setiap orang memiliki perbedaan dalam penampilan dan pengalaman , tetapi tidak semua orang memiliki dorongan dasar yang sama. Kita tidak boleh sombong dan meremehkan orang lain. Semua orang memiliki ruh Illahi .

" menunjukan yang terbaik " 
Agar ruhani kita tumbuh menjadi sempurna , kita harus membebaskan diri dari berbagai keyakinan yang hanya akan membelenggu pikiran dan jiwa. Jalan terbaik yang dapat kita tempuh adalah mencari kebijaksanaan dan kearifan tertinggi. Kita harus belajar menghilangkan prasangka dan pikiran dan terus berusaha menemukan kebaikan yang lebih besar.

Mungkin selama kita mengarungi kehidupan ini , kita mengalami berbagai situasi yang menyakitkan , tetapi kita harus selalu bergantung kepada Sang Maha Kasih. Setiap saat kita dapat mengevaluasi seberapa banyak tangga kehidupan ini telah kita daki. Setiap saat kita bisa berjuang meraih tingkatan yang lebih tinggi. Jika kita berusaha mendaki tangga spiritual sambil mengevaluasi perkembangan batihin setiap saat , pasti kita akan semangkin dekat kepada tempat bersemayamnya sifat sifat Illahi dalam diri kita. Semangkin kuat sifat sifat Illahi tertanam dalam diri , semangkin kita menetapkannya dalam kehidupan sehari hari , dan semangkin dekat kita kepada kebahagiaan sejati.


Noni
















Kamis, 13 Maret 2014

MERENUNGKAN SIFAT RAHMAN DAN RAHIM.

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

" Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang "

Semua bacaan dalam Al Qur'an selalu dibuka dengan kata " bismillah "  , kecuali surah al- Taubah . Dalam Al Qur'an ini di tegaskan bahwa segala sesuatu berasal dari cinta dan kemurahan Allah SWT. Rasulullah saw tak pernah lupa menyebutkan nama Allah sebelum melakukan apapun dalam kehidupan ini. Beliau mengajarkan pada para sahabatnya dan pengikutnya. 

Allah Maha Rahman dan Maha Rahim berarti kasih sayang Allah sangat besar dan tidak pernah berakhir kepada makhlukNYA. Jika kita memulai segala sesuatunya dengan menyebut nama Allah Yang Maha Kasih lagi Maha Penyayang , kita akan selalu ingat dengan sifat sifat Allah ini , yang nantinya akan menumbuhkan kepercayaan , bahwa seluruh alam semesta merupakan wujud dari kasih sayangNYA. Semua kebutuhan hidup telah tersedia dengan porsi yang sempurna. Kita hidup di dunia ini dengan aman dan terlindungi , kita selalu di kasihi Allah dalam keadaan apapun. 

Tantangan dan permasalahan hidup , pasti kita alami  , penderitaan , kesedihan , kecewa dll kita tidak dapat menyangkalnya. Namun yang lebih penting , yakni bahwa keyakinan kita merupakan kekuatan besar untuk mendorong kita meraih kehidupan yang lebih baik. Ada banyak cara untuk melihat sudut pandang kenyataan atau pengalaman. Cara pandang kita akan mempengaruhi keputusan yang kita buat. Bagaimana orang lain bereaksi terhadap kita , dan apa yang akan terjadi dalam kehidupan di kita di masa depan. 

Cara pandang itu akan mengantarkan kita pada dua ujung jalan yang berbeda. Jika kita meyakini masa lalu sebagai suatu musibah yang menyakitkan maka seperti itu pulalah masa depan yang akan kita alami. Keyakinan itu akan mendorong kita mengalami musibah musibah lainnya. 

Tapi sebaliknya , jika kita meyakini akan rahmat dan kasih sayang Allah , maka kita akan terdorong untuk mencari dan mengenali kebaikan dan kemurahanNYA pada apapun yang kita alami , baik itu kebahagiaan maupun kesedihan. Kita akan terus berusaha melakukan kebaikan serta mengasihi diri kita dan orang lain. Dan selanjutnya , kita akan memandang masa depan dengan optimis dan penuh percaya diri. 

Sangat penting untuk memiliki keyakinan bahwa kehidupan ini baik  keyakinan ini tidak muncul begitu saja. Kita harus banyak belajar , memusatkan perhatian dan berupaya sepenuh hati agar memiliki pandangan positif terhadap kehidupan ini. Salah satu cara agar kita memiliki pandangan yang baik terhadap kehidupan ini adalah merenungkan serta meneladani sifat sifat Rahman dan Rahim dari Allah SWT. Luangkanlah beberapa saat untuk merenung. Pikirkanlah betapa Allah SWT sangat mencintai kita dan terus menunjukan keperdulianNYA. 

Ingat nikmat dan karunia yang Allah SWT sediakan untuk kita di dunia ini. Allah SWT menyediakan udara , air dan matahari , menyediakan tumbuhan dan hewan  yang menjadi sumber kehidupan kita. Banyak lagi nikmat dan kesenangan yang telah Allah berikan pada kita , hembusan angin pada saat kita merasa kepanasan , keindahan alam dengan di hiasi bunga bunga , pepohonan yang hijau serta aneka keindahan dan kebaikan lainnya yang semuanya menunjukan keagungan dan kasih sayang Allah SWT. 

Pada saat kita terus merenungkan kemurahan Allah SWT dan semua kebaikan dalam kehidupan yang kita alami , pasti perasaan di cintai dan di kasihi semangkin kuat tertanam di dalam hati. Kita harus terbiasa mengingat segala kebaikanNYA , karena akan membuat kita percaya diri dan yakin bahwa masa depan akan lebih baik . Rasa syukur akan senantiasa menghiasi hati. Dan keimanan terhadap kemurahan dan kemuliaan Allah SWT akan tumbuh semangkin kuat. 

Semangkin kita sering merenungkan betapa Allah sangat mencintai kita , semangkin terbuka hati kita 
untuk menyerap cinta NYA. Dan jika hati kita telah di penuhi rasa cinta kepada Allah SWT , pasti kita tidak akan lagi merasa sakit apalagi menderita dalam keadaan apapun. Kita akan menghadapi kesulitan dengan hati yang tenang dan penuh keyakinan kepada Allah SWT. Selamanya jiwa kita akan tenang dan bahagia. Tidak hanya itu , dengan keyakinan terhadap segala kebaikan Allah SWT hati kitapun akan senantiasa berprasangka baik kepada orang lain. 

Membiasakan diri mengucapkan " Basmalah " sebelum melakukan apapun merupakan upaya yang sangat penting untuk terus mengingat kasih sayang dan kemurahan Allah SWT. Karena dengan mengucapkan " basmalah " hati dan jiwa kita akan di liputi perasaan tenang dan nyaman karena yakin dengan kemurahanNYA. Dengan cara seperti ini kita akan merasakan kehadiran Allah kapanpun , dimanapun kita berada. Seperti kita meneladani Rasulullah saw , yang selalu memulai segala sesuatu dengan " bismillah "  mengingat kemurahan dan cinta Allah SWT. 

Jadi , jika kita akan menghadapi atau melakukan apapun dengan penuh cinta. Kita akan melihat 
apapun peran yang kita perankan  di dunia ini adalah pemberian Allah SWT dan ini merupakan sarana untuk menyalurkan cinta Allah SWT kepada dunia. Kita akan mencintai orang lain karena yakin bahwa diri kitapun dicintai dan di kasihi. Kita memberi dan berbagi dengan orang lain karena kitapun mendapatkan nikmat dan kebaikan yang tak terkira dari Allah SWT. 

Pamulang 
NONI









Rabu, 05 Maret 2014

MUSLIMAH - EMANSIPASI ????

        بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

" Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang "                                 

Assalamualaikum ...

Segala puji bagiMU ya .... Allah Sang Maha Kasih dan sholawat  tercurah sebanyak makhluk di muka bumi ini yang bersholawat  bagimu wahai pembawa  hidayah Rasulullah  Muhammad saw.  Beribu ribu pujian bagimu wahai kekasih Allah yang telah memuliakan kedudukan kami para muslimah . Sehingga kami bangga menjadi seorang muslimah. Kami berpegang teguh pada ajaranmu wahai Rasulullah. Tidak Ada sedikitpun keraguan dalam menerima petunjukmu.  Islam hadir sebagai Rahmatan  lil'alamin , penerang hidup ini.

Dengan hadirnya Islam menghapus semua kezaliman kezaliman yang menimpa kaumku , mengangkat derajat kaumku dalam martabat hidup ini. Betapa bahagianya aku menjadi muslimah karena tak ada bedanya antara kami dengan kaum laki laki dalam hal timbangan dan kemuliaan Serta Ketinggian martabat di sisi Allah SWT.

Yang membedakan hanya Atas Nama taqwa , sesuai dengan firman Allah SWT :  
"barang siapa yang mengerjakan amal shaleh , baik laki laki maupun perempuan dalam keadaan beriman , maka sesungguhnya Akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan kami Beri balasan pula kepada mereka dengan pahala yang Lebih baik Dari apa yang telah mereka kerjakan ".  ( QS. An Nahl 97 )

Dari firman Allah inilah kita bisa menilai kedudukan kita kaum muslimah. Dalam Islam tidak mengenal " emansipasi ( kesetaraan gender )  " antara pria dan wanita. Bahwa dalam komunitas manusia terdiri dari kaum pria Dan wanita. Seperti yang tertuang dalam firman Allah :    

   " hai sekalian manusia , Bertaqwalah kepada Tuhan Mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri , dan dari padanya Allah menciptakan istrinya , dan dari pada keduanya Allah perkembang biakkan laki laki Dan perempuan yang  banyak , dan Bertaqwalah kepada Allah dengan ( mempergunakan ) namaNya kamu saling  meminta satu sama lain , dan peliharalah hubungan silahturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga Dan mengawasimu " ( QS  An-Nisa  )

Adanya persamaan dan perbedaan ini sesuai dengan fitrah dan tabiat keduanya , bukan karena kedudukan yang satu lebih tinggi dari yang lainnya atau adanya kesetaraan atau tidak  . Tapi semata mata demi kebaikan dan kelanggengan hidup manusia. Dan yang paling mulia di antara keduanya adalah yang paling baik taqwanya.

Sesungguhnya wanita muslimah memiliki kedudukan yang tinggi dalam Islam dan pengaruhnya yang besar dalam kehidupan setiap kaum muslimin. Seorang muslimah Akan menjadi madrasah dan perpustakaan pertama dalam membangun masyarakat  yang sholeh , selama dia berjalan di Atas
petunjuk Al Quran dan sunnah Rasulullah.

Karena apabila berpegang teguh pada ke duanya setiap Muslim Dan muslimah Akan terhindar Dari kesesatan Dan penyimpangan.  Betapa pentingnya peran wanita dalam kehidupan ini , baik sebagai istri , ibu , saudara perempuan maupun sebagai anak. Banyak beban berat yang harus di hadapinya , bahkan beban yang semestinya di pikul kaum pria . Banyak janda janda miskin yang menjadi tulang punggung keluarga , baik yang suaminya meninggal ataupun yang di tinggal pergi begitu saja oleh suaminya. Oleh karena itu , menjadi kewajiban kita untuk berbakti kepadanya .

Kedudukan ibu terhadap anak anaknya lebih di dahulukan daripada ayah. Sesuai dengan firman Allah SWT :

" kami perintahkan kepada manusia untuk berbuat baik kepada ibu Bapaknya . Ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah  payah ( pula ). Mengandung
Dan menyapihnya hingga tiga puluh bulan ". (QS. Al- Ahqaf:15 ). 

" Wahai Rasulullah , siapa orang yang paling berhak bagi aku untuk berlaku baik                     kepadanya ? Rasulullah menjawab " ibumu ". " kemudian setelah dia ....?".  Rasulullah menjawab  " Ibumu". Orang itu bertanya lagi , " kemudian setelah dia siapa ?". Rasulullah menjawab " Ibumu ". Orang itu bertanya lagi , " kemudian   setelah dia siapa ?". Rasulullah menjawab " ayahmu ". ( HR. Bukhari ).

 Dari hadist di Atas , hendaknya bakti terhadap ibu tiga kali lipat dari ayah. Kedudukan wanita ( istri ) Dan pengaruhnya juga tertuang dalam firman Allah :

" Dan di antara tanda tanda kekuasaan NYA ialah Dia menciptakan untuk kalian istri istri dari jenis kalian sendiri , supaya kalian cendrung merasa tentram kepadanya , dan menjadikan rasa kasih dan sayang di antara kalian ".  ( QS. Ar-Rum : 21 ).

 Islam telah menjamin hak Dan kewajiban kaum wanita dan pria. Contohnya : - Islam mentapkan bahwa usaha untuk mencari nafkah adalah kewajiban seorang pria , sebaliknya tidak di wajibkan terhadap kaum wanita , tetapi jika wanita bekerja sifatnya mubah tidak untuk menafkahi keluarga sekedar membantu.

Islam telah menetapkan urusan kepemimpinan di dalam rumah tangga adalah pria. Islam menetapkan mahar adalah kewajiban pria terhadap wanita , Dan merupakan hak bagi wanita dll.  Kesejajaran kaum wanita dan pria dalam Islam di antaranya : - Hukum hukum ibadah , sholat , puasa , zakat , puasa Dan haji. Hukum dalam mengemban dakwah , hukum muamalat , dan hukum hukum yang berkaitan dengan akhlak.

Kewajiban dalam hal aktifitas belajar Dan mengajar.  Kesetaraan  gender dalam pemaparan praktis hampir selalu di artikan sebagai kondisi " ketidak setaraan " yang di alami oleh para perempuan . Kesetaraan gender sering di kait kaitkan dengan diskriminasi terhadap perempuan , penindasan , perlakuan tidak adil Dan sebagainya. Ini akan membangkitkan kekesalan , emosi , Dan memicu rasa simpati kaum perempuan. Bermunculanlah kelompok aktivis pembela perempuan , beberapa LSM. Sayangnya semua itu menimbulkan penyimpangan aqidah . Emansipasi kebablasan.  Apakah wanita Dan pria harus benar benar sama , sehingga segalanya harus setara ....? Bagaimana dengan perbedaan biologis ...... ? Ada yang mengatakan bahwa kesetaraan adalah persamaan hak dan kewajiban , yang juga belum jelas artinya seperti apa.  Para pengusung wacana kesetaraan gender sampai sekarang masih percaya bahwa perbedaan peran berdasarkan gender adalah karena produk agama ( Islam ) , dan budaya , bukan karena adanya perbedaan biologis.

 Bagi kalangan muslimah gerakan ini bisa merusak keyakinan beragama yang di akibatkan oleh paham ini. Merupakan bentuk penyelewengan syariat. Bagaimana tidak  di katakan seperti itu , gerakan tersebut melakukan penolakan terhadap sesuatu yang bersifat keimanan terhadap hukum Allah SWT Dan RasulNya  yaitu hukum syariat yang terkait pada ke khususan wanita Dan pria.  Menolak hukum hukum Allah , menyimpang sesuai dengan selera gerakan emansipasi , menolak syariat Islam , mengatakan Islam membelenggu wanita dan menyuruh mereka tinggal di dalam rumah.

 Perlu di pahami bahwa Islam telah berjuang mengangkat derajat kaum wanita 14 abad yang lalu , Dan sudah menempatkan kaum wanita ke derajat yang setinggi tingginya.  " Islam Rahmatan lil'alamin ". Subhanallah.

 Sudah waktunya kita tidak lagi memperdebatkan masalah persamaan gender. Yang memang di dalam agama kita tidak Ada. Tetaplah berpegang teguh pada Alquran Dan hadist. Karena memang di keduanya mengandung segala kebenaran.  Sungguh banyak sekali kemuliaan Islam yang mengangkat derajat kaum muslimah. Hanya Islam yang bisa ku jadikan pedoman hidup terbaik , yang kelak Akan aku wariskan pada keturunanku. Dan hanya dengan Islam aku merasakan ketenangan Dan kesejukan dalam menjalani hidup sebagai seorang wanita.  Dan tidak bisa aku pungkiri bahwa ibumu sendiri memiliki peran dan andil yang besar dalam memberikan dorongan Dan bantuan dalam menapaki hidup ini dengan benar. Semoga Allah melipat gandakan pahala untuknya Dan semoga Allah membalas kebaikannya padanya balasan yang terbaik.  Kepada Allah lah aku memohon semoga kita semua di beri taufiq-NYA sehingga dapat melakukan apa yang DIA cintai Dan DIA ridhoi.                              """"""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""" Timika 17 juni 2012.

Selasa, 04 Maret 2014

HAKIKAT IMAN


السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ


" Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang "

Hakikat iman adalah pernyataan dengan lisan , pengetahuan dengan hati dan pengamalan rukun rukun. Keimanan bisa bertambah dengan melakukan " Ketaatan " dan berkurang ( menurun ) dengan melakukan " Kemaksiatan " ,Iman akan kuat dengan " Ilmu " dan akan menjadi lemah dengan" Kebodohan ". Dengan taufiq dan pertolongan Allah SWT keimanan akan menjadi kuat. 

Secara bahasa , " Iman " berarti pembenaran hati yang bermuatan ilmu terhadap suatu objek yang di benarkan akalnya. Secara syariah , " Iman "  mengetahui sifat sifat Allah SWT , di sertai pengamalan segala bentuk ketaatan , baik yang wajib maupun yang sunnah , dan menghindari segala bentuk dosa dan kemaksiatan. 

Sedangkan " Islam "  merupakan bagian terbesar dari keimanan , sehingga setiap iman ( mukmin ) berarti islam ( muslim ). Sedangkan tidak setiap islam ( muslim ) adalah iman ( mukmin ). Sebab islam adalah bentuk kepasrahan dan ketundukan diri. Artinya setiap orang mukmin pasti pasrah dan tunduk sepenuhnya kepada Allah SWT , sedangkan tidak setiap muslim otomatis muslim , karena bisa jadi dia masuk islam karena sesuatu hal , misalnya alasan alasan yang bukan akidah.  

Iman merupakan istilah yang memuat banyak makna , baik perbuatan , maupun perkataan , yang memuat seluruh makna ketaatan. Sedangkan Islam adalah ungkapan dari kesaksian di sertai ketenangan hati dan pelaksanaan kelima ibadah. 

Imam Ahmad ibn Hanbal rahimullah menyatakan bahwa iman berbeda dengan islam. Beliau menunjuk hadist yang di riwayatkan Ibn 'Umar ra ;

" aku mendapat hadist dari Umar ibn al-Khatab ra tuturnya ; suatu hari , ketika aku tengah berada di tempat Rasulullah , tiba tiba munvul di hadapan kami seorang laki laki berbaju sangat putih dan 
berambut sangat hitam , tidak terlihat padanya bekas bekas perjalanan jauh , dan tidak seorangpun dari kami mengenalnya. Ia langsung duduk di hadapan Rasulullah sembari menyandarkan lututnya ke lutut Beliau , kemudian dia berkata....... " wahai Muhammad , beritahukan kepadaku tentang Islam "
Beliau menjawab , " Islam adalah bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah , mendirikan sholat , menunaikan zakat , berpuasa di bulan Ramadhan , dan berhaji ke Baitullah jika engkau mampu melakukan perjalanan ke sana ". Ia menukas " anda benar ". 

Kami merasa heran dengannya. Ia yang bertanya dan ia pula yang membenatkannya. Kemudian dia bertanya , " beritahukan kepadaku soal Iman ! ". Beliau menjawab , " iman adalah beriman kepada Allah , malaikatNYA , kitab kitabNYA , Rasul rasulNYA , hari akhir , dan takdir baik dan burukNYA ".  Ia menukas , " anda benar ". 

Ia bertanya lagi ,  " Beritahukan kepadaku perihal IHSAN ! ". Beliau menjawab , " Ihsan adalah 
menyembah Allah seolah olah kau melihatNYA , dan jika kau tidak bisa seolah olah melihatNYA , maka sadarilah bahwa sesungguhnya DIA melihatmu ". 

Ia kemudian bertanya ; " beritahukan kepadaku tentang hari kiamat ? ". Beliau menjawab ; " orang yang di tanya tidak lebih mengetahui dari pada penanya ". Ia menukasnya ; " kalau begitu beritahukan kepadaku soal tanda tandanya !". Beliau menjawab , " tanda tandanya antara lain , jika seorang budak perempuan melahirkan majikannya , dan jika kau lihat kaum pria telanjang kaki dan dada , hidup serba kekurangan dan berprofesi sebagai penggembala kambing , saling berlomba loma meninggikan bangunan ". 

Umar ra melanjutkan ceritanya ; " aku terdiam sejenak. Kemudian Rasulullah bertanya kepadaku " tahukah kamu siapa gerangan orang yang tadi bertanya tanya ?" . Aku jawab " Allah dan RasulNYA yang lebih tahu ". Beliau menukas " tadi itu malaikat jibril. Ia datang kepada kalian mengajari soal agama kalian ". Di sini Jibril membedakan antara Islam dan Iman dengan dua
pertanyaan yang terpisah dan Nabi Muhammad saw menjawabnya dengan dua jawaban yang berbeda.

Iman benar benar bertambah setelah menunaikan semua perintah dan menyingkirkan semua laranganNYA dengan memasrahkan diri pada takdir dan tidak memprotes dalam bentuk apapun terhadap apa yang di lakukan Allah SWT  terhadap makhlukNYA. Meninggalkan ke ragu raguan terhadap janjiNYA soal pembagian rezeki , percaya sepenuhnya dan bertawakal kepadaNYA , bersabar dalam menghadapi cobaan , mensyukuri nikmat , menyucikan Allah SWT dari hal hal yang tidak sepantasnya , tidak menuduhNYA dengan tuduhan yang tidak tidqk dalam segala situasi dan kondisi kita. Hanya dengan sekedar menjalankan sholat dan puasa , keimanan tidak akan bertambah.

Di sebutkan dalam sebuah hadist nabi :
" Iman itu ada tujuh puluh sekian laku , yang paling utama adalah mengucapkan ' la illaha illallah ' dan yang terendah adalah menyingkirkan duri dari jalanan ".( HR. Muslim , at Tirmidzi)

Seorang " Mukmin sejati " adalah orang yang benar benar mukmin di sisi Allah SWT, dan termasuk penghuni surga. Tiket untuk menuju surga ini baru bisa di dapatkan setelah ia membekali diri dengan keimanan dan menutup usia dengan keimanan sebagai kata terakhir. Tidak seorangpun bisa mengetahui bagaimana dan dengan apa dia menutup usianya. Karena itu seharusnya ia bersikap takut campur harap , memperbaiki diri , mawas diri hingga kematian menjemputnya pada saat ia melakukan amal terbaiknya.

Manusia mati sesuai dengan kebiasaan hidup yang di jalaninya , dan mereka kelak akan di bangkitkan pada hari kiamat sesuai dengan kondisi saat mereka mati , seperti sebuah hadist  , Rasulullah saw bersabda ;
" Sebagaimana kalian hidup , begitulah kalian mati , dan sebagaiman kalian mati , begitulah kalian di bangkitkan "

** Bertauhid itu kewajiban. Mencari ilmu sesuatu yang halal juga sebuah kewajiban. Menuntut ilmu juga suatu kewajiban. Ikhlas dalam beramal juga sebuah kewajiban. Melakukan amal dengan ikhlas karena hanya mengharap keridhoan Allah SWT juga sebuah kewajiban **



N O N I