بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
" Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang "
Hakikat iman adalah pernyataan dengan lisan , pengetahuan dengan hati dan pengamalan rukun rukun. Keimanan bisa bertambah dengan melakukan " Ketaatan " dan berkurang ( menurun ) dengan melakukan " Kemaksiatan " ,Iman akan kuat dengan " Ilmu " dan akan menjadi lemah dengan" Kebodohan ". Dengan taufiq dan pertolongan Allah SWT keimanan akan menjadi kuat.
Secara bahasa , " Iman " berarti pembenaran hati yang bermuatan ilmu terhadap suatu objek yang di benarkan akalnya. Secara syariah , " Iman " mengetahui sifat sifat Allah SWT , di sertai pengamalan segala bentuk ketaatan , baik yang wajib maupun yang sunnah , dan menghindari segala bentuk dosa dan kemaksiatan.
Sedangkan " Islam " merupakan bagian terbesar dari keimanan , sehingga setiap iman ( mukmin ) berarti islam ( muslim ). Sedangkan tidak setiap islam ( muslim ) adalah iman ( mukmin ). Sebab islam adalah bentuk kepasrahan dan ketundukan diri. Artinya setiap orang mukmin pasti pasrah dan tunduk sepenuhnya kepada Allah SWT , sedangkan tidak setiap muslim otomatis muslim , karena bisa jadi dia masuk islam karena sesuatu hal , misalnya alasan alasan yang bukan akidah.
Iman merupakan istilah yang memuat banyak makna , baik perbuatan , maupun perkataan , yang memuat seluruh makna ketaatan. Sedangkan Islam adalah ungkapan dari kesaksian di sertai ketenangan hati dan pelaksanaan kelima ibadah.
Imam Ahmad ibn Hanbal rahimullah menyatakan bahwa iman berbeda dengan islam. Beliau menunjuk hadist yang di riwayatkan Ibn 'Umar ra ;
" aku mendapat hadist dari Umar ibn al-Khatab ra tuturnya ; suatu hari , ketika aku tengah berada di tempat Rasulullah , tiba tiba munvul di hadapan kami seorang laki laki berbaju sangat putih dan
berambut sangat hitam , tidak terlihat padanya bekas bekas perjalanan jauh , dan tidak seorangpun dari kami mengenalnya. Ia langsung duduk di hadapan Rasulullah sembari menyandarkan lututnya ke lutut Beliau , kemudian dia berkata....... " wahai Muhammad , beritahukan kepadaku tentang Islam "
Beliau menjawab , " Islam adalah bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah , mendirikan sholat , menunaikan zakat , berpuasa di bulan Ramadhan , dan berhaji ke Baitullah jika engkau mampu melakukan perjalanan ke sana ". Ia menukas " anda benar ".
Kami merasa heran dengannya. Ia yang bertanya dan ia pula yang membenatkannya. Kemudian dia bertanya , " beritahukan kepadaku soal Iman ! ". Beliau menjawab , " iman adalah beriman kepada Allah , malaikatNYA , kitab kitabNYA , Rasul rasulNYA , hari akhir , dan takdir baik dan burukNYA ". Ia menukas , " anda benar ".
Ia bertanya lagi , " Beritahukan kepadaku perihal IHSAN ! ". Beliau menjawab , " Ihsan adalah
menyembah Allah seolah olah kau melihatNYA , dan jika kau tidak bisa seolah olah melihatNYA , maka sadarilah bahwa sesungguhnya DIA melihatmu ".
Ia kemudian bertanya ; " beritahukan kepadaku tentang hari kiamat ? ". Beliau menjawab ; " orang yang di tanya tidak lebih mengetahui dari pada penanya ". Ia menukasnya ; " kalau begitu beritahukan kepadaku soal tanda tandanya !". Beliau menjawab , " tanda tandanya antara lain , jika seorang budak perempuan melahirkan majikannya , dan jika kau lihat kaum pria telanjang kaki dan dada , hidup serba kekurangan dan berprofesi sebagai penggembala kambing , saling berlomba loma meninggikan bangunan ".
Umar ra melanjutkan ceritanya ; " aku terdiam sejenak. Kemudian Rasulullah bertanya kepadaku " tahukah kamu siapa gerangan orang yang tadi bertanya tanya ?" . Aku jawab " Allah dan RasulNYA yang lebih tahu ". Beliau menukas " tadi itu malaikat jibril. Ia datang kepada kalian mengajari soal agama kalian ". Di sini Jibril membedakan antara Islam dan Iman dengan dua
pertanyaan yang terpisah dan Nabi Muhammad saw menjawabnya dengan dua jawaban yang berbeda.
Iman benar benar bertambah setelah menunaikan semua perintah dan menyingkirkan semua laranganNYA dengan memasrahkan diri pada takdir dan tidak memprotes dalam bentuk apapun terhadap apa yang di lakukan Allah SWT terhadap makhlukNYA. Meninggalkan ke ragu raguan terhadap janjiNYA soal pembagian rezeki , percaya sepenuhnya dan bertawakal kepadaNYA , bersabar dalam menghadapi cobaan , mensyukuri nikmat , menyucikan Allah SWT dari hal hal yang tidak sepantasnya , tidak menuduhNYA dengan tuduhan yang tidak tidqk dalam segala situasi dan kondisi kita. Hanya dengan sekedar menjalankan sholat dan puasa , keimanan tidak akan bertambah.
Di sebutkan dalam sebuah hadist nabi :
" Iman itu ada tujuh puluh sekian laku , yang paling utama adalah mengucapkan ' la illaha illallah ' dan yang terendah adalah menyingkirkan duri dari jalanan ".( HR. Muslim , at Tirmidzi)
Seorang " Mukmin sejati " adalah orang yang benar benar mukmin di sisi Allah SWT, dan termasuk penghuni surga. Tiket untuk menuju surga ini baru bisa di dapatkan setelah ia membekali diri dengan keimanan dan menutup usia dengan keimanan sebagai kata terakhir. Tidak seorangpun bisa mengetahui bagaimana dan dengan apa dia menutup usianya. Karena itu seharusnya ia bersikap takut campur harap , memperbaiki diri , mawas diri hingga kematian menjemputnya pada saat ia melakukan amal terbaiknya.
Manusia mati sesuai dengan kebiasaan hidup yang di jalaninya , dan mereka kelak akan di bangkitkan pada hari kiamat sesuai dengan kondisi saat mereka mati , seperti sebuah hadist , Rasulullah saw bersabda ;
" Sebagaimana kalian hidup , begitulah kalian mati , dan sebagaiman kalian mati , begitulah kalian di bangkitkan "
** Bertauhid itu kewajiban. Mencari ilmu sesuatu yang halal juga sebuah kewajiban. Menuntut ilmu juga suatu kewajiban. Ikhlas dalam beramal juga sebuah kewajiban. Melakukan amal dengan ikhlas karena hanya mengharap keridhoan Allah SWT juga sebuah kewajiban **
N O N I
Tidak ada komentar:
Posting Komentar