Selasa, 25 Februari 2014

MENGENAL ALLAH SWT

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

" Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang "

Mengenal Allah SWT berarti mengenal dan meyakini bahwa Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Esa , satu , tunggal , dan kepadaNYA segala sesuatu bergantung.

قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ، اللَّهُ الصَّمَدُ ، لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ ، وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ
( الإخلاص:1-4 )
" Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia." ( QS. Al Ikhlas: 1-4)

DIA tidak memiliki serupa maupun sejawat , asisten atau pembantu , ataupun pendamping yang lain. DIA tidak kasat mata yang bisa di sentuh , bukan esensi yang bisa di rasakan dan juga bukan benda yang bisa musnah. DIA bukan sebuah struktur yang tersusun atau komponen yang memilik bentuk , juga bukan sesuatu yang memiliki batas.

DIA lah Yang Maha Perkasa , Maha Adil lagi Maha Kuasa , Maha Pengasih lagi Maha Pengampun , Maha Pengasih lagi Menolong , Maha Pengasih lagi Maha pencipta , Maha Awal lagi Maha Akhir , Maha Zahir dan Sang Maha Maha Batin . Satu satunya Tuhan yang patut di sembah , Sang Maha Hidup yang tak akan mati dan Sang Maha Azali  yang tak akan binasa.

Sang Pemilik Kerajaan yang abadi selama lamanya yang kekal seterusnya , Sang Maha Pengatur Sang yang tak pernah tidur , Sang Maha perkasa yang tak pernah zalim, Sang Maha Kebal yang tak terkalahkan. Pada diriNYA melekat nama nama agung dan kemampuanNYA yang besar. DIA
menetapkan kebinasaan bagi seluruh manusia. Sesuai dengan firman Allah SWT

وَيَبْقَى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ ٢٧ 

وَيَبْقَى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ ﴿٢٧

" segala yang ada di bumi akan lenyap musnah , yang akan tetao hanyalah Dzat Tuhanmu yang 
mempunyai ke agungan dan kemuliaan " ( QS. Ar-Rahman 26-27 ). 

DIA berada di puncak 'Arsy dan memegang segala kekuasaan , sementara pengetahuanNYA meliputi segala sesuatu


يُدَبِّرُ الْأَمْرَ مِنَ السَّمَاءِ إِلَى الْأَرْضِ ثُمَّ يَعْرُجُ إِلَيْهِ فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ أَلْفَ سَنَةٍ مِمَّا تَعُدُّونَ (5) 

" DIA mengatur urusan dari langit ke bumi , kemudian ( urusan ) itu naik kepadaNYA dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu ". ( QS. As-Sajadah 5 ).

DIA menciptakan makhluk beserta perbuatannya mereka. DIA juga menetapkan rezeki dan ajal
kematian mereka. Tidak ada yang kuasa mendahulukan apa yang di akhirkanNYA dan tidak ada yang
kuasa menunda apa yang di dahulukanNYA.

DIA berkehendak atas segala sesuatu yang di lakukan seluruh penghuni alam semesta.DIAmengetahui segala rahasia dan hal hal yang tersamar , Maha Mengetahui isi hati setiap umatNYA. Sesuai dengan firmanNYA ;

ألا يعلم من خلق وهو اللطيف الخبير



" apakah Allah yang menciptakan itu tidak mengetahui ( yang kamu lahirkan atau rahasiakan ) 
dan DIA Maha Halus lagi Maha Mengetahui . ". ( QS. Al- Mulk 14 ). 

DIA lah Sang Maha Penggerak , DIA tak terbayangkan imajinasi dan tidak dapat di terka oleh
manusia. DIA tidak bisa di samakan , dan tidak pula bisa di mirip miripkan dengan apa yang di
ciptakanNYA. DIA mengetahui hitungan sensus jiwa seluruh makhluknya dan memberikan ganjaran
sesuai dengan amal usaha dan perbuatannya. Sesuai dengan firman Allah
وَكُلُّهُمْ آتِيهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَرْدًا
وَكُلُّهُمْ آتِيهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَرْدًا
" sesungguhnya Allah telah menentukan jumlah mereka dan menghitung mereka dengan hitungan yang teliti. Dan tiap tiap mereka akan datang kepada Allah pada hari kiamat dengan sendiri sendiri ". ( QS. Maryam 94-95 ).

ولله ما في السماوات وما في الأرض ليجزي الذين أساءوا بما عملوا ويجزي الذين أحسنوا بالحسنى

"...... agar supaya tiap tiap diri itu di balas dengan apa yang ia usahakan ". ( QS. Thaha 15 ).

ولله ما في السماوات وما في الأرض ليجزي الذين أساءوا بما عملوا ويجزي الذين أحسنوا بالح

" ..... Supaya DIA memberi balasan kepada orang orang yang berbuat jahat terhadap apa yang 
telah mereka kerjakan dan memberi balasan kepada orang orang yang berbuat baik dengan 
pahala yang lebih baik ( surga ) ". ( QS. An Najm 31 ). 

DIA Maha Kaya dari makhlukNYA dan Maha memberi rezeki seluruh ciptaanNYA. Seluruh makhluk membutuhkannya. DIA di mohoni perlindungan dan tak memohon perlindungan. Hanya DIA yang
mampu menciptakan benda benda , menyingkirkan semua cobaan dan kesusahan , membolak balik kondisi dan mengubah keadaan. DIA mengendalikan apa yang telah DIA kehendaki hingga batas waktu yang telah di tentukanNYA.

Kita harus meyakini sifat sifat Allah.  DIA Maha hidup dengan sifat  " Hayat " , Maha Mengetahui dengan sifat " ' ilm " , Maha Kuasa dengan sifat  , Maha menghendaki dengan sifat " qudrah " , Maha menghendaki dengan sifat " Iradah " ,  Maha mendengar dengan " Sama' " , Maha melihat " Bashar "
 , Maha Menjangkau dengan sifat  " Idrak " ,  Maha Berbicara dengan sifat " Kalam " ,  memerintahkan dengan perangkat" Amar " , melarang dengan perangkat " Nahy " ,  memberitahukan
dengan perangkat " Khabar ". 

Kita meyakini DIA Maha Adil dalam segala keputusan dan ketetapanNYA , Maha Pemurah dalam
pemberian dan anugerahNYA , Maha Menghidupkan lagi Maha Mematikan , Maha menciptakan
sesuatu yang baru lagi Maha Mewujudkan. DIA Maha Penyabar yang tak pernah tergesa gesa
sedetikpun. Maha Pencatat amal yang tak pernah lengah sekejappun , dan Maha Pengawas yang tak
pernah lalai.

Di sebutkan dalam sebuah hadist pula bahwa pada hari kiamat langit dan bumi ada dalam genggamannya. Para penghuni surga bisa melihat wajahNYA dan mereka akan terus  menerus
memandangNYA. Seperti yang di riwayatkan dalam sebuah Hadist ;

" DIA menampakan diri di hadapan mereka ( para penghuni surga ) dan memberi mereka apa yang selama ini mereka dambakan ". ( Al Bukhari ). 

Ada yang mengatakan bahwa pahala yang terbaik adalah surga , sedangkan tambahannya adalah memandang wajah Allah SWT yang Maha Mulia. Sesuai dengan firman Allah SWT


Arabic:لِّلَّذِينَ أَحْسَنُواْ الْحُسْنَى وَزِيَادَةٌ وَلاَ يَرْهَقُ وُجُوهَهُمْ قَتَرٌ وَلاَ ذِلَّةٌ أُوْلَـئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ

" Bagi orang orang yang berbuat baik , ada pahala yang terbaik ( surga ) dan tambahanny ". ( 
QS. Yunus 26 ). 



Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri.وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ نَاضِرَةٌ22

Kepada Tuhannyalah mereka melihat.إِلَى رَبِّهَا نَاظِرَةٌ23
( QS. Al Qiyamah 22-23 ). 

Seluruh hambaNYA akan di hadapkan kepadaNYA pada hari pengadilan dan hari akhir , dan DIA sendirilah yang turun tangan mengadili mereka , bukan orang lain.

Kita harus meyakini bahwa Allah SWT , menciptakan langit secara bertingkat satu di atas yang lain , sementara bumi di ciptakanNYA tujuh lapis , satu di bawah yang lain. Di atas langit ke tujuh ada air , dan di atas air ada ' Arsy dan dibawahnya ada kelambu kelambu penghalang dari api , cahaya , dan kegelapan serta hal hal yang lebih di ketahui olehNYA. ' Arsy di panggul oleh para malaikat pemikul
sesuai dengan firmannya ;

 فَمَنِ ابْتَغى‏ وَراءَ ذلِكَ فَأُولئِكَ هُمُ العادُونَ َ

" malaikat malaikat yang memikul 'Arsy dan malaikat yang berada di sekelilingnya bertasbih memuji Tuhannya ". ( QS. Al- Mu'min 7 ). 

'Arsy memiliki batasan yang hanya di ketahui Allah. Ia terbuat dari batu merah ( rubi ) dan bidang luasnya seluas langit dan bumi. Di tengah tengah ' Arsy ada kursi yang laksana sebuah cincin yang tergeletak di tengah hamparan belantara. Sesuai denganSWT dalam firmannya ;

(75). وَتَرَى الْمَلَائِكَةَ حَافِّينَ مِنْ حَوْلِ الْعَرْشِ يُسَبِّحُونَ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ ۖوَقُضِيَ بَيْنَهُمْ بِالْحَقِّ وَقِيلَ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

" Dan kamu ( Muhammad ) akan melihat malaikat malaikat berlingkar di sekeliling ' Arsy " 
 ( QS. Az-Zumar 75 ). 

Allah SWT mengetahui segala hal yang ada di ketujuh langit , di antara antaranya , dan di bawahnya.
DIA juga mengetahui segala hal yang ada di ketujuh bumi , di antara antaranya , dibawahnya dan
semua hal yang ada di bawah permukaan bumi. DIA juga mengetahui segala sesuatu yang ada di  seluruh lautan terdalam , tempat setiap bulu rambut , tempat jatuh setiap lembar daun , dan jumlah semuanya itu , jumlah kerikil , pasir , debu debu , gunung gunung dan lain lain.

DIA mengetahui amal perbuatan semua hambaNYA , desahan nafasnya , dan kata kata mereka. Singkat kata Allah SWT mengetahui segala sesuatu dan tidak ada satupun yang luput dari pengetahuanNYA.

Seringkali ada pertanyaan , dimana posisi Allah dengan makhlukNYA  , sementara tidak ada satupun
tempat kosong yang luput dari jangkauan pengetahuannya ? Di sini tidak boleh di katakan bahwa
Allah berada di setiap tempat , akan tetapi DIA bersemayam di 'Arsy , sebagaimana firmannya ;
الرَّحْمٰنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى
" Tuhan yang Maha pemurah , yang bersemayam di ' Arsy ".  ( QS. Thaha 5 ). 

          

  Ayat ini wajib ditafsirkan dengan selain bersemayam, duduk dan semacamnya. Bahkan orang yang meyakini demikian hukumnya kafir. Berarti ayat ini tidak boleh diambil secara zhahirnya tetapi harus dipahami dengan makna yang tepat dan dapat diterima oleh akal. Bisa dikatakan bahwa makna lafazh istiwa’ di sini adalah al Qahr, menundukkan dan menguasai. 

Imam Rahmat rahimullah mengatakan " kita percaya Allah di atas 'Arsy , dengan mekanisme dan tekhnis yang DIA kehendaki , tanpa bisa di definisikan dan di deskripsikan , bahkan di luar definisi dan deskripsi orang yang mendefinisikan atau mendeskripsikan ". Hal ini merujuk pada
riwayat dari Sa'id Ibn al - Musayyab dari Ka'ab al Ahbar , ia berkata ;
" Aku Allah , berada di atas hamba hambaKu , ' Arsy ku berada di atas seluruh makhlukKu , dan 
Aku berada di atasnya. Di atasnya Aku mengatur hamba hambaKu dan tidak ada sesuatupun pada diri hamba Ku yang luput dari Ku ". 

Keberadaan Allah di atas 'Arsy telah di sebutkan dalam setiap kitab yang di turunkan kepada setiap utusan tanpa penjelasan bagaimana. Alasan lain , mengingat Allah SWT selalu terlekati dengan sifat tinggi , kuasa , berkuasa , dan dominan atas seluruh makhlukNYA , baik dari ' Arsy maupun yang lainnya , maka kebersemayaman ini tidak boleh di artikan demikian.

Kita tidak perlu keluar dan melanggar ketentuan yang sudah di tetapkan dalam Al Qur'an dan hadist. Akan tetapi , kita cukup mengimani kandungannya dan menyerahkan urusan urusan sifat sifat tersebut pada Ilmu Allah SWT sebagaimana deskripsi Allah atas diriNYA sendiri didalam kitabNYA.

Kesimpulannya , menafsirkan ( ayat istiwa' dan sejenisnya ) berarti hanya membacanya , bukan menginterprestasikannya secara macam macam dengan yang lain dan bersusah payah di luar hal tersebut , sebab semua itu merupakan perkara ghaib yang tak terjangkau oleh penalaran manusia.
Semoga Allah memaafkan dan mengampuni kita dari perkataan macam macam tentangNYA maupun tentang sifat sifatNYA yang tidak di beritahukanNYA sendiri maupun oleh RasulNYA.  Amin Allahumma amin

Noni
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar