بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
" Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang "
Subhanallah , Maha besar Allah , Maha kuasanya Allah , Maha berkehendaknya Allah yang menciptakan beragam karakter manusia dan kecendrungannya . Setiap manusia memiliki potensi yang berbeda yang Allah ciptakan bekerja sesuai dengan hikmah Illahi yang mengharuskannya , dan ini menciptakan keragaman cara berfikir manusia untuk menuju Tuhannya.
Mazhab dalam bahasa arab yang berarti jalan yang di lalui dan di lewati , sesuatu yang menjadi tujuan seseorang . Sesuatu di katakan mazhab bagi seseorang jika cara atau jalan tersebut menjadi ciri khasnya ,menurut ulama yang di namakan mazhab adalah metode ( manhaj ) yang di bentuk melalui pemikiran dan penelitian , kemudian orang yang menjalaninya menjadikan pedoman yang jelas batasan batasannya , bagian bagiannya dan di bangun atas dasar prinsip kaidah .
Arti mazhab yang di pahami secara umum dalam masyarakat adalah perbedaan dalam memahami cabang dari hakikat penerapan Islam dalam kehidupan. Kita dapat melihat perbedaan sarana , pola , serta cara dakwah menuju Islam sebagai aliran yang beragam. Tujuannya sama namun jalan untuk menuju ke tujuan beragam. Banyak sebab yang memunculkan perbedaan cara . Pengaruh lingkungan dan budaya dapat memberikan pengaruh yang besar . Dari zaman Rasulullah saw sekalipun ketika penyatuan agama dan penyelarasan mazhab terjadi , keragaman aliran Dan mazhab tidak hilang dan tidak ada yang berusaha untuk menghapus perbedaan tersebut. Keragaman itu sudah menampakan dirinya di bidang fiqih dalam berbagai mazhab di antaranya dalam bentuk mazhab Aba Hanifah , mazhab Hambali , mazhab Maliki , mazhab Syafi'i dan mazhab lainnya. Ia juga menampakan pada aliran aliran Sufi yang berbicara dengan bahasa kalbu mengungkapkan perasaan dan nurani manusia , berusaha mengabdi kepada Islam. Dengan tujuan membina hati dan ruh mebersihkannya Dan meninggikannya.
Kita harus memperhatikan pola pikir atau pemahaman ustadz ( mubaligh ) yang menyampaikan pesan dakwah kepada kita. Memang begitulah kita mengkaji Islam. Bukan membiarkan diri dalam kebingungan. Bukan juga mencari mudahnya saja dengan bersikap fanatik terhadap satu pola pikir. Sesungguhnya dasar hukum Islam bersumber dari Al Qur'an dan Hadist . Al Qur'an merupakan kumpulan firman Allah SWT yang berisi petunjuk bagi orang yang bertaqwa , sedangkan hadist merupakan penjelasan nabi Muhammad saw . Jika ada suatu masalah yang tidak ada solusinya dalam Al Qur'an dan hadist , barulah para pemimpin agama , para ulama melakukan ijtihad untuk mencapai ijma'ulama ( kesepakatan ulama ) yang tentunya tidak boleh bertentangan dengan Al Qur'an dan Hadist.
Yang penting bagi kita dalam hal ini adalah bahwa meskipun bebeda mazhab dan pandangan , kita tetap beriman kepada Tuhan yang sama esa , Allah SWT dan Rasul kitapun sama Muhammad saw , kiblat kita sama , kitab suci kita sama , serta jalan kita sama. Jadi kita bisa membangun kesatuan di atas landasan logika yang sehat , bukan sekedar landasan emosi . Sejumlah sendi yang kita miliki ini bisa mewujudkan persatuan di antara kita. Kita harus memikirkan masa kini dan masa depan umat. Kita tidak boleh membuat bingung umat dan menjadi Santapan kaum fasik . Jalan Al Qur'an menyampaikan pesan kepada kita dengan sikap toleran , lemah lembut dan saling pengertian dalam kebaikan. Hendaknya kita tidak boleh memaksa , biarkan setiap orang berbuat dengan cara yang di pulihnya dan di anggapnya lebih baik. Mereka yang menempuh jalan kebijaksanaan dan nasehat yang baik akan dapat menyelesaikan problem problem penting di masa depan. Hal lain yang harus di perhatikan oleh orang yang bekerja dan berjalan di jalan keimanan (para ulama) harus tetap pada pengabdian penting . Kalaupun mazhab dan aliran beragam itu tidak menyatu , hendaknya kita berusaha membangun dunia baru atau paling tidak menyiapkan sendi sendi untuk mencapai kepada dunia baru .
Hendaknya ukuran standar Ahlussunnah Waljamaah menjadi penentu terhadap apa yang kita ambil dan kita buang dalam membuat konstruksi dan solusi baru. Setiap mazhab mengandung sisi kebenaran . Kita keliru kalau mengabaikan bahwa Allah SWT telah menciptakan manusia dengan aliran yang berbeda beda. Sangat keliru kalau kita berusaha membendung dan melenyapkan perbedaan perbedaan tersebut yang artinya melenyapkan fitrah yang Allah gariskan atas manusia. Masing masing harus berusaha menyebarkan cahaya yang di bawa Al Qur'an dan bidangnya tanpa mengerahkan tenaganya untuk berkonflik dengan pihak lain . Jika memang tidak bisa sepakat dengan pihak lainnya , Setidaknya jangan memicu konflik. Setiap Muslim harus menghindari konflik dan permusuhan dengan kaum Muslim serta tidak mencela dan menggunjing mereka. Kita harus belajar memuji setiap amal baiknya dan membantu orang yang berzikir kepada Allah SWT . Dengan bantuan Allah SWT kita dapat mengharapkan terbangunnya kerja sama , persatuan Dan keharmonisan di antara umat Islam. **************************************************** ***
Hadist Rasulullah : " PERBEDAAN PENDAPAT DI KALANGAN UMATKU ADALAH SUATU RAHMAT ". Timika 28 juni 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar