بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
" Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang "
Dalam beberapa tahun yang lalu kita mendapati maraknya pelatihan pelatihan spiritual. Hal itu tersebut dapat di yakini akan mendapat mendekati wilayah spiritual. Mereka mendasari trainingnya dengan dasar rukun Islam dan rukun Iman , di sertai kutipan kutipan ayat ayat Alquran. Mereka beranggapan bahwa pencapaian spiritual hanya sampai pada tahapan menangis dan terharu setelah di perdengarkan suara musik , pengkondisian lingkungan atau lantunan suara doa yang mendayu sayu , yang membuat mereka terhanyut melihat peristiwa peristiwa penciptaan alam semesta. Mereka di ajak untuk mengamati penciptaan alam ini.
Pembangkitan emosi semacam ini tidak berlaku bagi orang orang yang sudah terbiasa melihat suasana atau kondisi tersebut. Ini akan membuat pencapaian nilai nilai spiritual hanya sampai pada pembangkitan " spiritual artificial " tidak alami atau buatan. Tidak sampai memasuki ruang spiritual yang " hakiki" atau yang sebenar benarnya. Karena mereka masih terharu pada persepsi yang di tanamkan dalam pikirannya.
Adapun kelemahan konsep pengajaran melalui pengaruh dari luar dirinya ialah otak tidak lagi mau merespon keadaan yang di ulang ulang. Kita tidak lagi akan terharu jika di ulang ulang melihat sesuatu yang mengagumkan diri kita. Berbeda dengan pengalaman spiritual yang berasal dari nilai nilai ketuhanan , yang berhubungan antara pertemuan jiwanya dengan kekuatan Allah. Seperti yang di praktekkan para Sufi dengan rangkaian amalan amalan sunnah dan berzikir baik berdiri , duduk maupun berbaring. Mereka melakukan perjalanan rohani yang luar biasa dahsyat. Mereka melakukan perjalanan yang mendalam dan di lakukan setiap saat sepanjang hidup. Dari sanalah muncul karya karya spiritual mereka seperti " Ihya' Ulumuddin" yang telah di bukukan tetap di jadikan rujukan . Menjadi suatu pertanyaan , cukupkah menemukan jalan spiritual sejati hanya dengan melakukan pelatihan spiritual dan di lakukan secara massal .....? " .... ( yaitu ) orang orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi ( seraya berkata ) : ya ... Tuhan kami , tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia sia. Maha Suci Engkau maka peliharalah kami dari siksa neraka ". ( QS. Ali Imran : 191 ).
Jalan spiritual adalah cara menemukan jati diri dengan laku itikaf ( berdiam diri untuk berzikir ) kepada Allah yang cukup ketat , bukan dengan jalan permainan otak. Banyaknya hijab yang menghalangi pandangan rohani , sehingga harus membentengi diri dengan amalan tauhid yang kuat. Seperti yang di lakukan Rasulullah saw yang menyepi , menyendiri di dalam Gua Hira , sampai mendapatkan wahyu. Semua yang berhubungan dengan kebendaan di singkirkan dari dalam pikirannya. Kecuali hanya berdialog dengan Tuhannya. Mengapa Allah melarang perbuatan syirik dan tidak akan pernah di ampuni selamanya bagi yang melakukannya ? Karena orang yang syirik rohaninya tidak pernah sampai kepada Allah. Karena apa yang tertanam di otaknya adalah yang di terjemahkan dari apa yang mereka lihat , yang tercium oleh hidungnya , yang terdengar dari telinganya , sehingga rohaninya tidak sampai kepada Allah. Jadi untuk membedakan konsep spiritual yang hak dan yang batil pada prinsipnya sangatlah jelas. Islam menghilangkan konsep berhala ( media benda , patung ) sebagai objek pikir ketuhanannya. Islam melarang media patung di dalam berdoa dan sholat , agar jiwa mampu menangkap getaran Ilahi Rabb yang tidak terlacak oleh indra dan tidak terukur oleh ilmu pengetahuan manusia.
" Ingatlah , hanya kepada Allah lah ketaatan murni itu , tiada yang berhak menerimanya selain Nya. Dan orang orang yang mengambil selain Nya , yang mengambil berhala berhala sebagai pelindung mereka adalah orang orang kafir mekkah ". ( QS. Az Zumar3 ) .
Mengapa sedemikian ketatnya ajaran Islam di dalam hal ini. Agar supaya kita terhindar dari persepsi pikiran yang telah tercipta sebelumnya. Dengan melepas pikiran untuk menangkap daya spiritual yang murni. Selanjutnya , pengalaman spiritual yang di dapatkan di selaraskan dengan wahyu yang tertulis dalam Al-Qur'an. Misalnya , di saat kita berzikir kepada Allah , lalu hati kita menjadi sangat tenang. Kemudian apa yang kita dapatkan dalam beribadah telah benar dan di benarkan karena kita menemukan di dalam Al- Qur'an yang menyatakan demikian. Mari kita mengamalkannya dzikrullah yang di ajarkan oleh Rasulullah. Bukan hanya melakukan perenungan perenungan pikiran ( tafakur ). Untuk menuju kepada Sang Maha Ghaib , harus di lakukan dengan konsep hubungan secara langsung. Spiritualitas yang di kembangkan oleh para trainer di Indonesia kebanyakan mengambil refrensi dari barat , ini adalah pendangkalan spiritual terhadap spiritual yang telah mapan yang telah di kembangkan oleh para Sufi. Kesalahan bukan pada ilmu pengetahuan barat ( psikologi dan neurologi ) , tetapi pemaksaan ilmu pengetahuan tersebut yang di anggap sama dengan nilai nilai spiritual Islam. Dua sisi yang berbeda tetapi di satukan dalam istilah istilah Islam.
Ya .... Allah , tunjukan aku menuju cahaya Mu. Berikan aku dari sebagian karunia Mu. Lindungi aku dari segala musuh yang juga merupakan milikMu dan segala sesuatu yang melenakan aku dari Mu. Anugerahkan kepadaku lisan yang tidak pernah jemu berdzikir mengingat Mu , kalbu yang mendengar kebenaran dari Mu , ruh yang di muliakan dengan menatap kepadabMu , sirr yang di karuniai hakikat kedekatan dengan Mu. Indahkanlah apa yang tampak dan yang tersembunyi dariku lewat ketaatan kepadaMu , wahai yang Maha Mendengar , Yang Maha Mengetahui , Yang Maha Perkasa , lagi Maha Bijaksana. Amin ya rabbal alamin. *************************************** Pamulang 27 juli 2012 ( noni ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar